BERBEDA

Kini, aku merasakan suatu perbedaan. Entah hanya perasaanku atau memang ada yang berbeda dari sikapmu. Ada yang berbeda dari perlakuanmu kepadaku. Ah, tapi ku rasa Dia memang berubah. Dia saat ini layaknya orang asing bagiku, orang yang tak kukenal.

Kau begitu berbeda saat ini. Bahkan cara memandangku pun beda, cara memberiku perhatian. Dirimu yang dulu, saat kita pertama kenal sangat berbeda dengan kamu yang sekarang. Aku justru merasa tak dibutuhkan lagi olehmu. Aku merasa hadirku tak diharapkan lagi. Bahkan aku merasa seperti ada sinar baru yang datang memasuki ruang-ruang di hatimu.

Dan aku? Aku tersisih oleh sinar yang terang benderang itu. Bahkan, hadirku saat ini bagaikan lampu yang telah redup. Pantas saja jika kau memilih cahaya yang lebih terang dan mengabaikan cahaya yang redup.

Bukannya cahaya redupku kau terangi lagi, kau perhatikan lagi, kau perbaiki lagi. Tentunya dengan memperbaiki caramu bersikap padaku, caramu mencintaiku. Bukan membiarkannya redup hingga padam. Atau itu yang kau harapkan?

Kau berharap agar perasaanku untukmu hilang sirna, layaknya lampu yang padam. Gelap, tak terlihat lagi semua tentangku. Jujur, aku lelah. Aku lelah harus selalu memahami setiap perubahan sikapmu yang tiba-tiba. Terkadang kau membuatku merasa seolah menjadi orang yang berharga dan sangat berarti bagimu.

Tetapi, dalam suatu kondisi. Kau juga membuatku seperti orang yang hadirnya tak kau harapkan lagi, kau acuhkan. Aku lelah harus selalu mengerti tentang itu. Atau ada yang salah dari sikapku yang membuatmu begitu saja berubah? Tolong beri tahu aku.

Aku hanya butuh kita yang saling berterus terang, saling terbuka. Aku tak mau ada yang kau tutup-tutupi dariku. Begitupun kau bukan? Jangan membuatku memulai untuk berpikir negatif tentangmu, karena perubahanmu ini. Jangan membuat rasaku untukmu pudar karena perbedaanmu ini.

Tolong kembalilah, kembali seperti kau yang dulu. Kembali seperti sedia kala. Jangan berubah seperti ini. Aku benci perubahanmu. Sampai kapan aku harus menahan sakitnya perasaanku karena perubahan sikapmu?

Tolong mengertilah sedikit tentang perasaanku. Jangan membuatku sampai pada titik lelahku, dimana aku lebih memilih mundur untuk terus mencintaimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAK TERBALAS

PASTIKAN atau TINGGALKAN

KONSISTEN