DUNIA SELEBAR DAUN KELOR (Part 2)

Adzan Dzuhur terdengar dibarengi datangnya Ibu Ira selepas dari pasar bersama Ridwan anaknya. Bu ira sangat terkejut dengan kehadiran Ratna dan keluarganya secara tiba-tiba. Tetapi tentunya terkejut bahagia.

Ibu Ira : "Ya ampun, ini Ratna? Udah besar banget. Pangling. Yaudah berhubung sudah adzan, siapa tau mau sholat silahkan. Nanti biar Ibu sekalian siapin makan siang buat kita semua."

Ibu Ratna : "Yah ngga usah bu, jadi merepotkan begini."

Ibu Ira : "kayak sama siapa saja bu, tenang aja."

Ibu Ratna : "Iya terima kasih bu."
Setelah selesai sholat mereka makan siang bersama dan Ratna sekeluarga pun ijin pamit untuk melanjutkan perjalanan lagi.

Ibu Ratna : " pak bu, makasih banyak. Mohon maaf ngerepotin."

Ibu Ira : "ngga bu, tenang aja. Sekalian istirahat saja dulu disini atau nginep aja hehe."

Ibu Ratna : " ngga bu makasih banyak, kami mau melanjutkan perjalanan saja. Sudah banyak merepotkan."

Akhirnya Ratna sekeluarga melanjutkan perjalanan. Dengan perasaan sedikit kecewa, Ratna tetap mencoba menikmati liburannya di Bandung. Liburan di Bandung mereka habiskan untuk berjalan-jalan mulai dari mengunjungi Tangkuban Perahu, floating market, The Lordge Maribaya dan mengunjungi pusat oleh-oleh untuk membeli buah tangan khas Bandung.

Sekitar seminggu lamanya Ia sekeluarga di Bandung dan kemudian kembali lagi ke Padang tanpa mengantongi informasi yang jelas tentang sahabatnya yang telah lama Ia rindukan.

Liburan yang Ratna harapkan bisa kembali mempertemukannya dengan sahabat kecilnya itupun hanya sebatas angan. Bahkan sampai sekarang pun sama sekali ia tak mengetahui keberadaan Bayu dengan jelas.

Pengumuman kelulusan SMP pun tiba. Saat dimana Ratna mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke zona putih abu-abu (SMA). Ternyata sampai di masa SMA pun Ratna selalu teringat sahabat kecilnya itu. Entah Bayu pun sama mengingat Ratna atau tidak. Bahkan Ratna sampai stalker sana sini si sosial media. Yang dia cari hanya 1 yaitu keberadaan sahabatnya.

3 tahun masa SMA belalu namun Ratna belum menemukan sahabatnya dan Ia masih saja penasaran tentang keberadaan Bayu. Mungkin karena Bayu adalah sahabat cowo pertama yang Ia kenal dekat. Hingga bisa dikatakan sangat spesial Ia bagi Ratna.

Setelah lulus SMA, Ratna memilih  melanjutkan kuliah di luar kota. Bahkan tak tanggung-tanggung Ia meminta izin kepada orang tuanya untuk berkuliah di Jakarta di salah satu universitas yang menjadi impiannya memang dan Ia mengambil jurusan kedokteran. Dan Ia memang mendapat beasiswa untuk berkuliah disana sehingga ayah ibunya mendukung.

Walaupun sempat ada perseteruan karena kekhawatiran ibu Ratna karena jarak jakarta-padang bukanlah jarak yang dekat. Namun setelah berhasil meyakinkan kedua orang tuanya, akhirnya Ratna mendapat izin.

Penerbangan ke Jakarta Ratna ditemani oleh ayah dan ibunya. Tetapi setelah itu, Ratna pun belajar mandiri menjadi anak kos yang jauh dari orang tua. Ratna di Jakarta sama sekali tak mempunyai saudara ataupun teman yang Ia kenal.

Awal-awalnya Ia merasa tidak betah dengan kesendiriannya di Jakarta. Tapi, lama kelamaan seiring waktu. Ia memiliki banyak teman, karena memang Ratna tipikal orang yang supel dan mudah bergaul.

To be continued...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISPA di Pertambangan

BELAJAR PRAKTIS EPIDEMIOLOGI DAN SURVEI KESLING

MAKALAH PENGELOLAAN AIR