DUNIA SELEBAR DAUN KELOR (Part 1)
"Dunia Selebar Daun Kelor" ya peribahasa itu yang menggambarkan keadaan antara kedua sahabat kecil Ratna dan Bayu. Keduanya adalah sahabat yang sudah sangat dekat dari kecil. Bagkan dari mereka masih belum lahir. Orang tua mereka sudah saling kenal.
Ya, wajar karena mereka adalah tetangga satu sama lain. Persahabatan mereka dari kecil hingga duduk di bangku kelas 6 SD begitu dekat. Mereka selalu menghabiskan waktu untuk bermain bersama. Mulai dari TK dan SD mereka bersekolah di sekolah yang sama. Mereka juga mempunyai hobi yang sama yaitu bermain bulu tangkis, bersepeda dan membaca buku.
Setiap hari minggu mereka selalu menghabiskan waktu bermain sepeda di pagi hari, dilanjut membaca buku di perpustakaan komplek dan sore harinya mereka habiskan untuk bermain bulu tangkis di depan rumah Ratna.
Tetapi tepatnya setelah lulus SD mereka harus terpisah dikarenakan Ayah Ratna harus pindah tugas ke Padang dan Bayu tetap di Bandung bersama keluarganya.
Setelah lulus SD, dan sampai sekarang Ratna telah duduk di bangku kelas 12 SMP. Mereka sama sekali tidak pernah berkomunikasi lagi.
Nomor telfon keluarga Bayu yang sempat Ratna hubungi tapi tidak dapat tersambung. Ia bermaksud menghubungi Bayu karena Ia dan keluarga berencana untuk liburan ke Bandung untuk beberapa hari di liburan semester ini. Tapi, tidak bisa terhubung juga.
Akhirnya Ratna sekeluarga tetap berlibur ke Bandung dan memang sudah berniat untuk berkunjung ke rumah Bayu yang tepatnya dulu juga menjadi komplek perumahan Ratna. Yaitu di perumahan Kirana Asri Blok A/3 tepatnya di daerah Lembang.
Ratna sangat antusias, dia sangat berharap bisa bertemu lagi dengan sahabat kecilnya. Dia bahkan sudah 3 tahun lamanya tak pernah melihat wajahnya lagi walau hanya lewat foto.
Tetapi, Ratna harus menahan rasa kecewa ketika didapati Rumah yang Bayu dan keluarganya tempati ternyata sudah tak berpenghuni. Rumah itu sangat tak terawat, penuh dengan rayap dan dedaunan yang berjatuhan di area pekarangannya.
Ratna : "Yahh, bu kayaknya Bayu sekeluarga udah pindah deh. Tapi ko mereka ngga ngabarin kita ya?"
Ibu Ratna : "iya nak, ibu rasa juga begitu. Tapi ko tante Ani ngga kasih ibu kabar ya. Padahal kan sebelum kita pindah dulu, kita saling save nomor hp."
Ayah Ratna : "ya, mungkin karena waktu itu HP ibu sama ayah hilang semua jadi otomatis kan kita ngga tau ada kabar dari siapa. Mungkin pada saat itu mereka menghubungi kita."
Ratna : "yasudah bu, coba kita tanya sama tetangga saja, siapa tau mereka tau tante Ani pindah kemana dan punya nomor telfonnya."
Bertanyalah Ratna pada pak Bagus (tetangga samping rumah Bayu)
Ratna : "Assalamualaikum, permisi
Pak Bagus : "Silahkan masuk, dengan siapa ya? Apa perlu apa?"
Ratna : "Ini dengan Ratna om, anaknya Pak Arya yang dulu tinggal di komplek ini juga di Blok B/5."
Pak Bagus : "Oh Ratna. Ya ampun sudah besar ya sekarang. Jadi pangling sampai bapak ngga mengenali. Ayo masuk, ayah sama ibu dimana? Ko ke Bandung ngga kasih kabar dulu."
Ratna : "Ibu sama ayah sedang ke warung dulu beli minum pak, nanti kesini. Hp ayah dan ibu hilang pak sudah lama sekali. Jadi otomatis nomor pak bagus juga terhapus."
Sesaat kemudian datanglah ayah dan ibu ratna.
Ayah : "Assalamualaikum, pak bagus apa kabar?"
Pak Bagus : "Alhamdulillah baik pak. Bapak sekeluarga apa kabar ?"
Ayah Ratna : "Alhamdulillah seperti yang bapak liat, kami sekeluarga sehat"
Ibu Ratna : "Oh iya pak, ko rumahnya sepi, Bu Ira sama Ridwan kemana? Pasti Ridwan sudah SD ya sekarang."
Pak Bagus : "Iya kebetulan istri saya sedang keluar ke pasar dengan Ridwan."
Ratna : "Oh iya pak, Ratna mau nanya. Kalau rumah Bayu ko kosong ya? Mereka sudah pindah ?
Pak Bagus : "Iya mereka sudah lama pindah ke Jakarta, sekitar 2 tahun yang lalu. Saya pernah coba menghubungi no ayah Bayu tapi tidak terhubung dan sampai sekarang saya juga putus komunikasi dengan keluarga mereka."
Ratna : "ya berarti benar Bayu sudah pindah, yasudah deh kalau begitu." (Ucap ratna dengan wajah terlihat murung)
Ibu : "Yasudah nak, gausah sedih. Kan disini kita tetap jadi bisa ketemu sama tetangga yang dulu. Sama pak bagus juga. Dan bisa jalan-jalan lagi di Bandung kan banyak tuh obyek wisata yang baru pasti seru deh."
Ayah Ratna : "Iya benar nak, gausah sedih ya." (sambil tersenyum kepada Ratna).
To be continued....
Ya, wajar karena mereka adalah tetangga satu sama lain. Persahabatan mereka dari kecil hingga duduk di bangku kelas 6 SD begitu dekat. Mereka selalu menghabiskan waktu untuk bermain bersama. Mulai dari TK dan SD mereka bersekolah di sekolah yang sama. Mereka juga mempunyai hobi yang sama yaitu bermain bulu tangkis, bersepeda dan membaca buku.
Setiap hari minggu mereka selalu menghabiskan waktu bermain sepeda di pagi hari, dilanjut membaca buku di perpustakaan komplek dan sore harinya mereka habiskan untuk bermain bulu tangkis di depan rumah Ratna.
Tetapi tepatnya setelah lulus SD mereka harus terpisah dikarenakan Ayah Ratna harus pindah tugas ke Padang dan Bayu tetap di Bandung bersama keluarganya.
Setelah lulus SD, dan sampai sekarang Ratna telah duduk di bangku kelas 12 SMP. Mereka sama sekali tidak pernah berkomunikasi lagi.
Nomor telfon keluarga Bayu yang sempat Ratna hubungi tapi tidak dapat tersambung. Ia bermaksud menghubungi Bayu karena Ia dan keluarga berencana untuk liburan ke Bandung untuk beberapa hari di liburan semester ini. Tapi, tidak bisa terhubung juga.
Akhirnya Ratna sekeluarga tetap berlibur ke Bandung dan memang sudah berniat untuk berkunjung ke rumah Bayu yang tepatnya dulu juga menjadi komplek perumahan Ratna. Yaitu di perumahan Kirana Asri Blok A/3 tepatnya di daerah Lembang.
Ratna sangat antusias, dia sangat berharap bisa bertemu lagi dengan sahabat kecilnya. Dia bahkan sudah 3 tahun lamanya tak pernah melihat wajahnya lagi walau hanya lewat foto.
Tetapi, Ratna harus menahan rasa kecewa ketika didapati Rumah yang Bayu dan keluarganya tempati ternyata sudah tak berpenghuni. Rumah itu sangat tak terawat, penuh dengan rayap dan dedaunan yang berjatuhan di area pekarangannya.
Ratna : "Yahh, bu kayaknya Bayu sekeluarga udah pindah deh. Tapi ko mereka ngga ngabarin kita ya?"
Ibu Ratna : "iya nak, ibu rasa juga begitu. Tapi ko tante Ani ngga kasih ibu kabar ya. Padahal kan sebelum kita pindah dulu, kita saling save nomor hp."
Ayah Ratna : "ya, mungkin karena waktu itu HP ibu sama ayah hilang semua jadi otomatis kan kita ngga tau ada kabar dari siapa. Mungkin pada saat itu mereka menghubungi kita."
Ratna : "yasudah bu, coba kita tanya sama tetangga saja, siapa tau mereka tau tante Ani pindah kemana dan punya nomor telfonnya."
Bertanyalah Ratna pada pak Bagus (tetangga samping rumah Bayu)
Ratna : "Assalamualaikum, permisi
Pak Bagus : "Silahkan masuk, dengan siapa ya? Apa perlu apa?"
Ratna : "Ini dengan Ratna om, anaknya Pak Arya yang dulu tinggal di komplek ini juga di Blok B/5."
Pak Bagus : "Oh Ratna. Ya ampun sudah besar ya sekarang. Jadi pangling sampai bapak ngga mengenali. Ayo masuk, ayah sama ibu dimana? Ko ke Bandung ngga kasih kabar dulu."
Ratna : "Ibu sama ayah sedang ke warung dulu beli minum pak, nanti kesini. Hp ayah dan ibu hilang pak sudah lama sekali. Jadi otomatis nomor pak bagus juga terhapus."
Sesaat kemudian datanglah ayah dan ibu ratna.
Ayah : "Assalamualaikum, pak bagus apa kabar?"
Pak Bagus : "Alhamdulillah baik pak. Bapak sekeluarga apa kabar ?"
Ayah Ratna : "Alhamdulillah seperti yang bapak liat, kami sekeluarga sehat"
Ibu Ratna : "Oh iya pak, ko rumahnya sepi, Bu Ira sama Ridwan kemana? Pasti Ridwan sudah SD ya sekarang."
Pak Bagus : "Iya kebetulan istri saya sedang keluar ke pasar dengan Ridwan."
Ratna : "Oh iya pak, Ratna mau nanya. Kalau rumah Bayu ko kosong ya? Mereka sudah pindah ?
Pak Bagus : "Iya mereka sudah lama pindah ke Jakarta, sekitar 2 tahun yang lalu. Saya pernah coba menghubungi no ayah Bayu tapi tidak terhubung dan sampai sekarang saya juga putus komunikasi dengan keluarga mereka."
Ratna : "ya berarti benar Bayu sudah pindah, yasudah deh kalau begitu." (Ucap ratna dengan wajah terlihat murung)
Ibu : "Yasudah nak, gausah sedih. Kan disini kita tetap jadi bisa ketemu sama tetangga yang dulu. Sama pak bagus juga. Dan bisa jalan-jalan lagi di Bandung kan banyak tuh obyek wisata yang baru pasti seru deh."
Ayah Ratna : "Iya benar nak, gausah sedih ya." (sambil tersenyum kepada Ratna).
To be continued....
Komentar
Posting Komentar