KULIAH vs KERJA

Banyak orang yang ketika melepas seragam putih abu-abu, setelah pengumuman kelulusan tiba. Mungkin itu menjadi saat yang ditunggu-tunggu, saat mengenakan kebaya, jas, baju wisuda dan toga kelulusan. Mendapat ijazah dan tampil bagaikan raja dan ratu sehari. Berfoto ria dan bernyanyi bersama.
Tapi, selepas hari itu, mulailah terasa bagaimana rasanya perpisahan.

Bagaimana berpisah dengan sahabat, dan saat itu kita juga dihadapkan pada berbagai pilihan yang sulit. Mulailah dilema menghampiri. Bagaimana kelanjutan dari hari ini? Bagaimana masa depan yang akan kuraih di kemudian hari ? Bagaimana ku bisa membahagiakan orang tua? Apa tujuanku setelah ini? Apa mimpi yang akan kugapai dan perjuangkan ?

Setiap orang pasti mengalami kepusingan itu. Antara pilihan meneruskan pendidikan atau bekerja
Menurut saya pribadi, keduanya adalah pilihan yang

Keduanya baik selama kita mempunyai suatu alasan sebagai penguat keputusan itu. Dan saya rasa, semua orang dalam mengambil keputusan pasti atas dasar suatu alasan, tidak semata-mata asal ambil.

Kuliah?

Bagi sebagian orang yang berkesempatan untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka merupakan orang yang beruntung. Ya, mengapa beruntung. Karena banyak diluar sana orang yang ingin merasakan duduk di bangku kuliah, tetapi terkendala oleh faktor ekonomi, terkendala oleh izin orang tua, dorongan dan motivasi keluarga. Jadi bersyukurlah untuk kalian yang saat ini diberi kepercayaan untuk memperjuangkan gelar sarjana. Banggakan orang tua, kuliah yang bener. Karena orang tua pasti menanti untuk foto bersama kalian dan melihat anaknya memakai toga wisuda.

Kuliah negeri atau swasta?

Untuk pilihan yang satu ini, mungkin kebanyakan masih terpatok harus kuliah di negeri. Saya pun awalanya begitu. Tetapi lambat laun saya paham. Walaupun memang betul, kuliah di negeri mempunyai kelebihan pasti, tapi bukan berarti swasta tak bisa menyamai negeri dalam hal kualitas. Semua, baik swasta/negeri tergantung dari cara kita memposisikan diri, cara kita belajar, keseriusan kita kuliah, semangat dan motivasi diri dan keluarga. Karena yang menjadi pembeda adalah kualitas diri kita sendiri. Jadi, belajarlah untuk saling menghargai dan tak memandang suatu perbedaan antara negeri dan swasta. Karena tujuannya sama, untuk menciptakan generasi yang lebih baik.

Kuliah sambil kerja?

Pilihan yang terpikir di benak beberapa orang. Menurut saya pribadi, termasuk kategori orang yang hebat yang bisa menjalani keduanya secara bersamaan. Karena jelas, mereka harus mampu mengatur waktu dengan sedemikian sulit. Antara kapan waktu untuk fokus kuliah, fokus kerja. Kapan waktu mengerjakan tugas kuliah, kapan waktu mengurus pekerjaan. Karena tak jarang, bagi sebagian yang baru terjun dalam dunia bisnis, pasti lagi semangat-semangatnya untuk membangun bisnisnya sampai Ia terkadang lupa dengan tugasnya untuk belajar sebagai mahasiswa juga.

Begitupun sebaliknya, ketika sedang sibuk-sibuknya deadline tugas. Mahasiswa yang mempunyai bisnis, kadang melupakan bisnisnya hingga mengalami vakum untuk beberapa waktu. Tetapi, kejadian itu tidak akan dialami oleh mereka yang bisa mengatur skala prioritas dan mengatur waktunya. Mereka tak akan kesusahan untuk menghandle keduanya secara bijak. So, bisnis sambil kuliah itu contoh dari mereka yang mencoba untuk mandiri dan tidak mau selalu bergantung pada biaya dari orang tua.

Kerja?

Banyak juga yang setelah lulus memilih untuk bekerja, terutama mereka yang ketika sekolah sudah dibekali dengan suatu keahlian tertentu. Sehingga mereka sudah layak untuk bekerja. Menurut saya, mereka yang memilih untuk langsung terjun ke dunia kerja merupakan orang-orang hebat. Karena apa? Mereka telah berani selangkah lebih maju dari teman-teman mereka yang memilih untuk kuliah dahulu.

Karena mereka yang bekerja sudah berani mengambil tanggung jawab atas dirinya sendiri, sudah berani mandiri dan bekerja keras untuk menghasilkan uang sendiri, tak meminta kepada orang tua lagi. Mereka yang bekerja juga merupakan orang-orang yang harus memiliki kesabaran ekstra, terutama yang bekerja dibawah tekanan perusahaan. Yang badannya bagaikan robot yang terus menerus disuruh bekerja. Mereka harus menguras bukan hanya tenaga tetapi pikirannya. Ya, begitulah resiko yang harus diterima.

Intinya, dari setiap pilihan yang kita ambil, semua merupakan pilihan terbaik yang pasti juga sudah merupakan ketentuan yang harus kita jalani. Walaupun orang kadang memandang salah dari pilihan kita, No problem, it's your choice guys. It's your life. Jadi, yakinlah pada setiap keputusan yang kita ambil. Karena hanya diri kita yang tau persis alasan dari keputusan kita. Tak usah perdulikan komentar orang lain.

Abaikan saja, jika memang kalimat-kalimat itu hanya akan memusnahkan semangat kita dalam mencapai tujuan. Fokuslah pada mimpi yang akan kita raih, pada cita-cita yang telah kita impikan dan yang paling penting, lakukan caramu sendiri untuk membuat orang tuamu bangga dan menangis atas dasar bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISPA di Pertambangan

BELAJAR PRAKTIS EPIDEMIOLOGI DAN SURVEI KESLING

MAKALAH PENGELOLAAN AIR