WITING TRESNO JALARAN SOKO KULINO


Mungkin bagi sebagian orang pasti asing dengan judul di atas. Ya karena istilah itu diambil dari bahasa jawa, yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia yaitu sama dengan "Cinta Datang Karena Terbiasa". Nah setelah tau istilah dalam Bahasa Indonesia, pasti udah pada tau maksudnya hehe. Kenapa pakainya bahasa Jawa ya emang tujuannya biar bikin penasaran :)

Nah, langsung aja mau mulai bercerita nih. Jadi, kali ini mau ngebahas tentang "Cinta Datang Karena Terbiasa". Mungkin ada yang pernah ngalamin atau ngebuktiin sendiri peribahasa diatas? Atau lagi ngerasain saat ini. Emang bener banget, cinta itu bisa tumbuh karena terbiasa. Terbiasa bersama, kemana-mana bareng, terbiasa ketemu tiap hari, pokoknya terbiasa bersama.

Ko bisa kita yang dulunya boleh dibilang ngga ada perasaan apa-apa ke Dia. Eh tiba-tiba jadi ada rasa. Misalkan karena Kamu dan Dia selalu menghabiskan waktu bersama, ngobrol bareng, chattingan sampe larut malem tiap hari, yang awalnya becanda, dengerin curhat dan lama-lama keduanya ada rasa. Yap, semua berawal dari rasa nyaman.

Nah, peribahasa diatas juga dikategorikan hampir sama seperti cinta pada sahabat sendiri, persahabatan antara lawan jenis bisa saja memungkinkan ada perasaan diantara salah satunya atau keduanya. Ini mungkin sekali terjadi. Tapi, banyak pro dan kontra antara cinta sama sahabat sendiri yang selalu bareng kemana-mana.

Ada yang berpendapat kalau jatuh cinta sama sahabat sendiri, yang sering bareng. Itu positifnya kita jadi lebih mengenal kriteria satu sama lain, lebih bisa mengerti dan udah paham betul sama aktifitas sehari-hari dan kesibukannya.

Tapi, ada juga yang berpendapat jatuh cinta sama sahabat sendiri itu bisa bikin hubungan persahabatannya justru jadi rusakz apalagi jika kemudian putus. Maka saat itu kemungkinan kita kehilangan bukan hanya pacar tapi juga sahabat kita.

Jadi kebanyakan orang yang mempunyai perasaan terhadap sahabatnya sendiri/orang yang selalu bareng dan udah deket sama dia, lebih memilih untuk menutup rapat dan menyimpan perasaannya sendiri dengan alasan, tak mau kedekatan mereka justru menjadi renggang bahkan tak dekat lagi hanya karena mempunyai perasaan cinta, yang belum tentu Dia juga punya perasaan yang sama

Tapi, menurut saya sendiri. Sah-sah saja kalau mempunyai perasaan sama sahabat sendiri. Karena memang cinta itu bisa datang karena sering melelaui waktu bersama dan cinta itu ngga bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta. Termasuk pasa sahabat kita sendiri.

Disini, tinggal balik lagi kepada masing-masing pendapat yang akan menjalani. Jika memang yakin, bukan ngga mungkin. Cinta pada sahabat justru akan lebih langgeng karena kita sudah mengenal lebih dekat kriteria satu sama lain.

Bagaimana dengan pendapat kalian?
Itu kembali lagi pada diri masing-masing ya. Yang jelas "witing tresno jalaran soko kulino" itu benar-benar ada di dunia nyata yaa. Bukan cuma cinta pandangan pertama aja wkwk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISPA di Pertambangan

MAKALAH PENGELOLAAN AIR

BELAJAR PRAKTIS EPIDEMIOLOGI DAN SURVEI KESLING