CINTA, 1 KATA BERJUTA MAKNA (Review "Diskusi Cinta di Era Milenial")

Jadi mau sedikit nge-review nih dari kegiatan kemarin mengikuti "Diskusi Cinta di Era Milenial". Disitu bener- bener ngerasa dibuka pemikirannya, termotivasi dan banyak banget dapat ilmu baru. Jadi kayaknya sayang banget deh kalau ngga di share ke temen-temen semua. Sedikit berbagi dan yuk dibaca semoga bermanfaat

CINTA, 1 KATA BERJUTA MAKNA

Cinta itu ngga bisa didefinisikan lewat kata, karena cinta itu ada dalam rasa. Setiap orang punya definisi masing-masing tentang cinta. Tapi, terkadang belum tentu semua orang bisa mengekspresikan cinta dengan benar. Walaupun memang, bentuk dari ekspresi perasaan cinta itu tentu berbeda tiap orang. Bisa saja, marah adalah satu bentuk ekspresi cinta. Misalnya marahnya seorang kakak pada adiknya. Itu adalah satu bentuk perhatian yang terkadang disalah artikan.

Kemudian bersama cinta adalah semua tentang kebahagiaan, keindahan, pengorbanan, keagungan, pengabdian, ketulusan, kesetiaan, kemuliaan dan kesucian. Begitu agungnya cinta hingga tak ada yang bisa mendefinisikan secara pasti apa itu cinta. Karena ada istilah "semakin kita mendefisinikan cinta, maka disitu kita justru tak mengerti apa itu cinta".

Berawal dari perasaan suka, kagum, hingga ada kecenderungan dan dari situlah akan ada keputusan untuk mencintai seseorang. Wajar kalau ada perasaan, karena fitrahnya memang seperti itu manusiawi. Hanya saja, dari situ bagaimana cara kita mengendalikan agar cinta tetap pada jalannya, bagaimana mengarahkan cinta kita supaya tidak salah jalan. Karena reaksi dan efek dari cinta itu sendiri bisa positif atau negatif, tergantung cara kita mengendalikannya.

Sebisa mungkin kita harus mengendalikan supaya cinta yang ada lebih menimbulkan efek positif. Cinta yang baik adalah yang mampu mengganti rasa lelah menjadi bahagia, rasa sukar menjadi mudah dan jika seseorang mencintai kita, pasti Ia akan memuliakan dan memperlakukan kita dengan baik. Karena hakikatnya, kita akan mampu mengesampingkan ego kita demi orang yang kita cintai.

Maka jika dalam cinta ada perasaan takut, seperti takut kehilangan, maka itu bukan cinta. Karena cinta itu kedamaian, kenyamanan bukan ketakutan. Cinta sejati tak akan hilang, tetap akan bertahan walaupun semisal dua orang yang saling mencintai diharuskan berpisah karena keadaan, maka perpisahan itu juga didasari karena cinta dan tidak akan pernah berubah menjadi suatu kebencian.

Dalam menjalankan suatu hubungan, yang kita harus lakukan adalah mencoba memahami terlebih dahulu, jangan menginginkan untuk Ia harus memahami kita dulu, tapi kitalah yang harus paham tentangnya. Maka dari situlah nanti Ia akan sadar bagaimana Ia juga harus memahami dan mengerti kita.

Cinta memang tak bisa dipaksakan, namun bisa diarahkan. Jika memang kita merasa kita berada dalam cinta yang salah, maka kita bisa mengarahkan kembali perasaan itu. Dan pada intinya, jangan sampai kita salah dalam mendefinisikan cinta. Kita pun harus menjaga reaksi & ekspresi ketika rasa cinta itu datang, jangan justru menjadikan kita rendah.

Sehingga ada istilah lagi seperti ini "Jika ada yang mengetuk hatimu, biarkan akalmu yang membuka, jangan hatimu. Jangan perasaanmu menguasai akalmu". Karena di dalam menetapkan pilihan, cinta tetap harus membutuhkan logika yang baik agar tetap terarah.

Pada akhirnya, kita harus mensyukuri setiap cinta yang ada di kehidupan kita, nikmati semua prosesnya dan jalani dengan ikhlas apa keadaan kita saat ini. Jangan sampai membanding-bandingkan dengan yang lain, karena tiap orang berbeda dan mempunyai cara yang berbeda pula menunjukan rasa sayangnya padamu.

Yang terpenting selalu tempatkan Allah di posisi pertama kau meletakkan cintamu dan orang tua tentunya. Karena orang tua lah tempat pertama kali kita mengenal dan merasakan cinta di dunia, hingga cintanya pun yang akan selalu menemani bahkan hingga kita tak lagi berada di dunia ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAK TERBALAS

PASTIKAN atau TINGGALKAN

KONSISTEN