MAKALAH PENGELOLAAN AIR

 


MAKALAH

PENGELOLAAN AIR BERSIH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Air

Dosen Pengampu : Bibit Nasrokhatun Diniah., S.KM., M.Kes






Disusun Oleh :

Nama : Nabila Amalia Aziz

NIM : CMR0170020

Peminatan : Kesehatan Lingkungan

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

2020



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengelolaan Air Bersih” dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Pengelolaan Air” ini disusun guna memenuhi mata kuliah Pengelolaan Air Bersih. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang pengelolaan air bersih.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah. Tugas yang diberikan ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. 

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.






Cirebon, 15 November 2020


Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan Air Bersih 3

2.2 Pengelolaan Air di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora 5

2.3 Metode Pengolahan Air Bersih di PDAM Tirta Amerta Kab, Blora 6

2.4 Diagram alur proses pengolahan air bersih di PDAM Tirta Amerta8

Kab. Blora 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10





 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan hidupnya. Air yang digunakan untuk konsumsi sehari -hari harus memenuhi standar kualitas air bersih. Kualitas air bersih dapat ditinjau dari segi fisik,kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Namun kualitas air yang baik ini tidak selamanya ters edia di alam sehingga diperlukan upaya perbaik an, baik itu secara sederhana maupun modern. Jika air yang digunakan be lum memenuhi standar kualitas air bersih, akibatnya akan menimbulkan masalah lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi penggunanya.

Belakangan ini timbul masalah yang sangat krusial yaitu sulit untuk mendapatkan air bersih. Banyak sumber air yang biasa dipakai tidak sebagus dulu lagi. Penyebab susahnya mendapat air bersih adalah adanya pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri.Selain itu, adanya pembangunan dan penjarahan hutan merupakan penyebab berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan karena banyak bercampur dengan lumpur yang terkikis terbawa aliran sungai. Akibatnya, air bersih terkadang menjadi "barang langka".

Ada beragam cara untuk memecahkan masalah tersebut, salah satunya dengan aplikasi Teknologi yang tepat guna dimana yang dapat menghasilkan air dengan kuaitas baik, menguntungkan dan mudah digunakan. Teknologi yang digunakan meliputi pengolahan pengolahan air yang dilakukan meliputi pengolahan secara fisik (filtrasi), pengolahan kimia (adsorbsi) serta desinfeksi menggunakan UV. Mahasiswa sebagai agent of change, agent of technology dansocial control mempunyai tanggung jawab moral untuk mengaktualisasikan ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya teknologiini dapat membantu mengatasi masalah air yang ada di masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengelolaan air bersih?

1.2.2 Bagaimana pengolahan air di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora?

1.2.3 Bagaimana metode pengolahan air bersih di PDAM Tirta Amerta Kab, Blora?

1.2.4 Bagaimana diagram alur proses pengolahan air bersih di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami tentang pengelolaan air bersih

1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami tentang pengelolaan air di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora

1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami metode pengolahan air bersih di PDAM Tirta Amerta Kab, Blora

1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami diagram alur proses pengolahan air bersih di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengelolaan Air Bersih

1. Netralisasi

           Netralisasi adalah mengatur keasaman air agar menjadi netral (pH 7 - 8). Untuk air yang bersifat asam misalnya air gambut, yang paling murah dan mudah adalah dengan pemberian kapur/gamping. Fungsi dari pemberian kapur, disamping untuk menetralkan air baku yang bersifat asam juga untuk membantu efektifitas proses selanjutnya.

2. Aerasi

           Aerasi yaitu mengontakkan udara dengan air baku agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan oksigen yang ada dalam udara memben tuk senyawa besi dan senyawa mangan yang dapat diendapkan. Disamping itu proses aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan misalnya gas H2S, Methan, Carbon Dioksida dan gas-gas racun lainnya. Reaksi oksidasi Besi dan Mangan oleh udara dapat ditulis sebagai berikut:

4 Fe2+ + O2 + 10 H2O ====> 4 Fe(OH)3+ 8 H+

                           tak larut

Mn2+ + O2 + H2O ====> MnO2 + 2 H+

                             tak larut

           Dari persamaan reaksi antara besi dengan oksigen tersebut, maka secara teoritis dapat dihitung bahwa untuk 1 ppm oksigen dapat mengoksidasi 6.98 ppm ion Besi. Reaksi oksidasi ini dapat dipengaruhi antara lain : jumlah Oksigen yang bereaksi , dalam hal ini dipengaruhi oleh jumlah udara yang dikontkkan dengan air serta luas kontak antara gelembung udara dengan permukaan air . Jadi makin merata dan makin kecil gelembung udara yang dihembuskan kedalam air bakunya , maka oksigen yang bereaksi makin besar. Faktor lain yang sangat mempengaruhi reaksi oksidasi besi dengan oksigen dari udara adalah pH air. Reaksi oksidasi ini sangat efektif pada pH air lebih besar 7(tujuh). Oleh karena itu sebelum aerasi dilakukan, maka pH air baku harus dinaikkan sampai mencapai pH 8. Hal ini dimaksudkan agar pH air tidak menyimpang dari pH standart untuk air minum yaitu pH 6,5 - pH 8,5. Oksidasi Mangan dengan oksigen dari udara tidak seefektif untuk besi, tetapi jika kadar Mangannya tidak terlalu tinggi maka sebagaian mangan dapat juga teroksidasi dan terendapkan.

3. Koagulasi

           Koagulasi adalah proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi misalnya zat warna organik, lumpur halus bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan pembubuhan tawas/alum atau rumus kimianya Al2(SO4)3.18 H2O. (berupa kristal berwarna putih).

Reaksi koagulasi dengan Tawas secara sederhana dapat ditulis sebagai berikut :

Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(HCO3)2 ==> 2 Al(OH)3 +3 Ca(SO4) + 6 CO2 + 18 H2O

alkalinity                                    

Al2(SO4)3.18 H2O + 3 Ca(OH)2 ==> 2 Al(OH)3 + 3 Ca(SO4) + 3 CO2 + 18 H2O

mengendap

           Pengendapan kotoran dapat terjadi karena pembentukan alumunium hidroksida, Al(OH)3 yang berupa partikel padat yang akan menarik partikel - partikel kotoran sehingga menggumpal bersama-sama, menjadi besar dan berat dan segera dapat mengendap. Cara pembubuhan tawas dapat dilakukan sebagai berikut yaitu : sejumlah tawas/ alum dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku lalu diaduk dengan cepat hingga merata selama kurang lebih 2 menit. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan - gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran atau disebut flok tumbuh menjadi besar dan berat dan cepat mengendap.


4. Pengendapan

           Setelah proses koagulasi air tersebut didiamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua (+ 45 - 60 menit). Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.

5. Penyaringan

           Pada proses pengendapan, tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan semua. Butiran gumpalan kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan mengendap, sedangkan yang berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air. Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus dilakukan proses penyaringan.


2.2 Pengelolaan Air di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora

a) sumber air baku yang digunakan 

Sumber air baku yang digunakan yaitu berasalh dari sungai Bengawan Solo

b) klasifikasi airnya

Purified Water yaitu air yang dihasilkan melalui serangkaian proses pendahuluan untuk menghilangkan bau, rasa, warna, kesadahan, ion positif dan negative dengan menggunakan water softener, mixed bed, R.O / Reserve Osmosee System dan Sinar UV/Ultraviolet. Kualifikasi PW harus memenuhi persyaratan European Pharmacopeia & USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam nonstop.

c) jenis air nya (permukaan, mata air, ground water dll) 

Jenis airnya yaitu dari mata air yang berasal mata air kajar 15KM sebelah utara kota Blora (Wilayah Kabupaten Rembang). Mata air tersebut dialirkan ke wilayah kota Blora secara graftasi diketinggian 251dpl dan debit 12 ltr/dt diperuntukkan untuk desa-desa sepanjang pipa trasnmisi, 10 ltr/dt untuk daerah pelayanan dalam kota Blora. 

d) aktivitas pencemaran air baku yang mungkin terjadi berasal darimana saja

Dari limbah rumah tangga di pemukiman warga dekat sungai bengawan solo

Dari limbah aktivitas industri di dekat sungia bengawan solo

e) bagaimana baku mutu kualitas air bakunya, apakah sdh sesuai dg regulasi yg berlaku? cantumkan regulasinya.

Sudah sesuai yaitu sesuai dengan  PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran yaitu dalam klasifikasi mutu air tergolong kelas satu, air yang peruntukannya digunakan untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

f) bagaimana baku mutu kualitas air bersih olahannya, apakah sdh sesuai dg regulasi yg berlaku? cantumkan regulasinya. 

Baku mutu kualitas air bersih olahannya Sudah sesuai, yaitu sesuai dengan Permenkes No. 32 Tahun 2017 tentang standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua dan Pemandian Umum.

g) parameter apa sajakah yg masih menjadi kendala dalam pengolahan air bersih/ parameter apa yang masih belum sesuai dg baku mutu air bersih?

Tidak ada kendala dalam setiap parameter


2.3 Metode Pengolahan Air Bersih di PDAM Tirta Amerta Kab, Blora

PDAM Tirta Amerta Kab. Blora menerima air baku dari sungai Begawan solo

Metode Pengolahan Airnya adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan Air baku

Air baku diterima oleh IPA SPAM Cepu melalui unit pra sedimentasi yang bertujuan menurunkan kekeruhan air baku yang msuk ke tahap selanjutnya. Di unit pra sedimentasi juga dilengkapi screening bar untuk menyaring benda-benda asing yang terdapat dalam air. Pada unit pra sedimentasi lumpur yang mengendap dibuang secara berkala melalui saaluran IPAL pembuangan/drain yang ditampung di bak penampung lumpur.

2. Koagulasi

Penambahan koagulan utama PAC (Poly Almunium Cloride0 diinjeksikan menggunkan dosing pam melalui saluran pemipaan. Setelah melalui unit pra sedimentasi, proses koagulasi menggunakan system hidrolisis/terjunan. Tujuan proses koagulasi adalah pengikatan muatan koloid, padatan tersuspensi dengan koagulan sehingga alan berbentuk flok-flok halus/mikroflok untuk selanjutnya diperbesar pada proses flokulasi.

3. Flokulasi

Proses flokulasi adalah proses pengadukan lambat/dalam waktu yang cukup yang bertujuan untuk memperbesar ukuran flok sehingga akan mudah mengendap dalam proses sedimentasi.

4. Sedimentasi

Terjadi di ruang sedimentasi dimana flok setelah proses flokulasi sudah mempunyai ukuran dan berat jenis yang lebih besar dari air bersih sehingga terjadi pemisahan antara lumpur dan air bersih. Sedimentasi dilengkapi dengan plate settler untuk mempermudah flok mengendap dan bagian pengumpul lumpur sebagai fasilitas untuk pengumpulan lumpur

5. Filtrasi

Setelah air melewati proses sedimentasi. Pada unit filtrasi air disaring menggunakan media berupa pasir silica dengan ketebalan yang sudah ditentupkan.

6. Disinfeksi

Proses pembunuhan dan penghilangan bakteri menggunakan bahan kimia chlorine dengan dosis yang sudah disesuaikan. Proses disinfeksi berlangsung di reservoir 1-4 jam sehingga bias dipastikan proses disinfeksi berlangsung sempurna. Chlorine bertujusn untuk menghasilkan sisa chlor di dalam air olahan sebagai proses pembunuhan bakteri selama proses pendistribusian air ke pelanggan

7. Pengukuran parameter biologi dan fisika di laboratorium

8. Distribusi

Distribusi air olahan/air bersih dilakukan menggunakan system pemipaan yang dilakukan menggunakan beberapa pompa distribusi. Target distribusi ini telah ditetapkan dengan target skema pemompaan air bersih perjam dan target volume harian dibawah pwngawasan unit transmisi, distribusi dan produksi. Air hasil olahan di pompa dan dialirkan ke pelanggan menggunsksn teknik pemompaan untuk pelanggan wilayah cepu dan 2 booster pendorong air di sambong untuk wilayah kecamatan sambong dan di jikan untuk wilayah jikan dan jepon, serta gudang banyu blora untuk wilayah kecamatan blora.


2.4 Diagram Alur proses Pengolahan Air Bersih di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora

Penerimaan Air Baku > Koagulasi > Flokulasi > Sedimentasi > Disinfeksi > Pengukuran parameter fisika dan biologi > Distribusi


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 

Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan hidupnya. Air yang digunakan untuk konsumsi sehari -hari harus memenuhi standar kualitas air bersih. Kualitas air bersih dapat ditinjau dari segi fisik,kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Prose pengolahan air bersih di PDAM Tirta Amerta Kab. Blora yaitu terdiri dari proses penerimaan air baku, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, disinfeksi, pengukuran parameter biologi dan fisika di laboratorium dan terakhir distribusi


DAFTAR PUSTAKA

http://pdamblora.com/about-us/ diakses tanggal  10 November 2020

https://www.bloranews.com/air-pdam-keruh-direktur-pdam-tirta-amerta-kita-sempat-hentikan-produksi/ diakses tanggal 10 November 2020

http://infopublik.id/kategori/nusantara/372578/sumber-air-baku-pdam-blora-terkena-polutan diakses tanggal 10 November 2020





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAK TERBALAS

PASTIKAN atau TINGGALKAN

KONSISTEN